Ramadhan Mishari Rashid Al Afasy 1432 H:
Surah Al Hujurat
Surah Qaaf
Surah Yusuf
Surah Taha
Surah Ibrahim
Surah Al Furqan
Surah Al Zumar
Surah Ghafer 69-end of surah
Surah Fussilat
Surah Al Shuraa
Surah Al Zukhruf 1-14
Jangan lupa doanya......
Selengkapnya...
Tatkala masih di bangku sekolah, aku masih hidup bersama kedua orang tuaku dalam lingkungan yang baik. Aku selalu mendengar do'a ibuku saat pulang dari keluyuran dan begadang malam. Demikian pula ayahku, ia selalu dalam shalatnya yang panjang. Aku heran, mengapa ayah shalat begitu lama, apalagi jika saat musim dingin yang menyengat tulang. Aku sungguh heran. Bahkan hingga aku berkata kepada diri sendiri : "Alangkah sabarnya mereka…setiap hari begitu…benar-benar mengherankan!" Aku belum tahu bahwa di situlah kebahagiaan orang mukmin, dan itulah shalat orang-orang pilihan…Mereka bangkit dari tempat tidurnya untuk bermunajat kepada Allah.
Setelah menjalani pendidikan militer, aku tumbuh sebagai pemuda yang matang. Tetapi diriku semakin jauh dari Allah. Padahal berbagai nasehat selalu kuterima dan kudengar dari waktu ke waktu. Setelah tamat dari pendidikan, aku ditugaskan ke kota yang jauh dari kotaku. Perkenalanku dengan teman-teman sekerja membuatku agak ringan menanggung beban sebagai orang terasing. Di sana aku tak mendengar lagi suara bacaan Al Qur'an. Tak ada lagi suara ibu yang membangunkan dan menyuruhku shalat. Aku benar-benar hidup sendirian, jauh dari lingkungan keluarga yang dulu kami nikmati. Aku ditugaskan mengatur lalu lintas di sebuah jalan tol. Di samping menjaga keamanan jalan, tugasku membantu orang-orang yang membutuhkan bantuan. Pekerjaan baruku sungguh menyenangkan. Aku lakukan tugas-tugasku dengan semangat dan dedikasi tinggi. Tetapi, hidupku bagai selalu diombang-ambingkan ombak. Aku bingung dan sering melamun sendirian…banyak waktu luang…pengetahuanku terbatas. Aku mulai jenuh…tak ada yang menuntunku di bidang agama. Aku sebatang kara. Hampir tiap hari yang kusaksikan hanya kecelakaan dan orang-orang yang mengadu kecopetan atau bentuk-bentuk penganiayaan lain. Aku bosan dengan rutinitas. Sampai suatu hari terjadilah suatu peristiwa yang hingga kini tak pernah kulupakan.
Ketika kami dengan seorang kawan sedang bertugas di sebuah pos jalan. Kami asyik ngobrol…tiba-tiba kami dikagetkan oleh suara benturan yang amat keras. Kami mengalihkan pandangan. Ternyata, sebuah mobil bertabrakan dengan mobil lain yang meluncur dari arah berlawanan. Kami segera berlari menuju tempat kejadian untuk menolong korban. Kejadian yang sungguh tragis. Kami lihat dua awak salah satu mobil dalam kondisi sangat kritis. Keduanya segera kami keluarkan dari mobil lalu kami bujurkan di tanah.
Kami cepat-cepat menuju mobil satunya. Ternyata pengemudinya telah tewas dengan amat mengerikan. Kami kembali lagi kepada dua orang yang berada dalam kondisi koma. Temanku menuntun mereka mengucapkan kalimat syahadat. Ucapkanlah “LAA ILAAHA ILLALLAAH… LAA ILAAHA ILLALLAAH…" perintah temanku. Tetapi sungguh mengherankan, dari mulutnya malah meluncur lagu-lagu. Keadaan itu membuatku merinding. Temanku tampaknya sudah biasa menghadapi orang-orang yang sekarat…Kembali ia menuntun korban itu membaca syahadat. Aku diam membisu. Aku tak berkutik dengan pandangan nanar. Seumur hidupku, aku belum pernah menyaksikan orang yang sedang sekarat, apalagi dengan kondisi seperti ini. Temanku terus menuntun keduanya mengulang-ulang bacaan syahadat. Tetapi…keduanya tetap terus saja melantunkan lagu. Tak ada gunanya…Suara lagunya semakin melemah…lemah dan lemah sekali. Orang pertama diam, tak bersuara lagi, disusul orang kedua. Tak ada gerak…keduanya telah meninggal dunia.
Kami segera membawa mereka ke dalam mobil. Temanku menunduk, ia tak berbicara sepatah pun. Selama perjalanan hanya ada kebisuan, hening. Kesunyian pecah ketika temanku memulai berbicara. Ia berbicara tentang hakikat kematian dan su'ul khatimah (kesudahan yang buruk). Ia berkata : "Manusia akan mengakhiri hidupnya dengan baik atau buruk. Kesudahan hidup itu biasanya pertanda dari apa yang dilakukan olehnya selama di dunia". Ia bercerita panjang lebar padaku tentang berbagai kisah yang diriwayatkan dalam buku-buku Islam. Ia juga berbicara bagaimana seseorang akan mengakhiri hidupnya sesuai dengan masa lalunya secara lahir dan batin. Perjalanan ke rumah sakit terasa singkat oleh pembicaraan kami tentang kematian. Pembicaraan itu makin sempurna gambarannya tatkala ingat bahwa kami sedang membawa mayat. Tiba-tiba aku menjadi takut mati. Peristiwa ini benar-benar memberi pelajaran berharga bagiku. Hari itu, aku shalat khusyu' sekali. Tetapi perlahan-lahan aku mulai melupakan peristiwa itu.
Aku kembali pada kebiasaanku semula…Aku seperti tak pernah menyaksikan apa yang menimpa dua orang yang tak kukenal beberapa waktu lalu. Tetapi sejak saat itu, aku memang benar-benar menjadi benci kepada yang namanya lagu-lagu. Aku tak mau tenggelam menikmatinya seperti sedia kala. Mungkin itu ada kaitannya dengan lagu yang pernah kudengar dari dua orang yang sedang sekarat dahulu.
Kejadian yang menakjubkan…Selang enam bulan dari peristiwa mengerikan itu…Sebuah kejadian menakjubkan kembali terjadi di depan mataku. Seseorang mengendarai mobilnya dengan pelan, tetapi tiba-tiba mobilnya mogok di sebuah terowongan menuju kota. Ia turun dari mobilnya untuk mengganti ban yang kempes. Ketika ia berdiri di belakang mobil untuk menurunkan ban serep, tiba-tiba sebuah mobil dengan kecepatan tinggi menabraknya dari arah belakang. Lelaki itu pun langsung tersungkur seketika.
Aku dengan seorang kawan, -bukan yang menemani- ku pada peristiwa yang pertama-cepat-cepat menuju tempat kejadian. Dia kami bawa dengan mobil dan segera pula kami menghubungi rumah sakit agar langsung mendapat penanganan. Ketika mengangkatnya ke mobil, kami berdua cukup panik, sehingga tak sempat memperhatikan kalau ia menggumamkan sesuatu. Ketika kami membujurkannya di dalam mobil, kami baru bisa membedakan suara yang keluar dari mulutnya. Ia melantunkan ayat-ayat suci Al-Qur'an…dengan suara amat lemah. "Subhanallah!" dalam kondisi kritis seperti itu, ia masih sempat melantunkan ayat-ayat suci Al-Qur'an? Darah mengguyur seluruh pakaiannya; tulang-tulangnya patah, bahkan ia hampir mati.
Dalam kondisi seperti itu, ia terus melantunkan ayat-ayat Al-Qur'an dengan suaranya yang merdu. Selama hidup aku tak pernah mendengar suara bacaan Al-Qur'an seindah itu. Dalam batin aku bergumam sendirian: "Aku akan menuntun membaca syahadat sebagaimana yang dilakukan oleh temanku terdahulu…apalagi aku sudah punya pengalaman". Aku meyakinkan diriku sendiri. Aku dan kawanku seperti kena hipnotis mendengarkan suara bacaan Al-Qur'an yang merdu itu. Sekonyong-konyong tubuhku merinding menjalar dan menyelusup ke setiap rongga. Tiba-tiba suara itu berhenti. Aku menoleh ke belakang. Kusaksikan dia mengacungkan jari telunjuknya lalu bersyahadat. Kepalanya terkulai, aku melompat ke belakang. Kupegang tangannya, detak jantungnya, nafasnya, tidak ada yang terasa. Dia telah meninggal dunia. Aku lalu memandanginya lekat-lekat, air mataku menetes, kusembunyikan tangisku, takut diketahui kawanku. Ku kabarkan kepada kawanku kalau pemuda itu telah wafat. Kawanku tak kuasa menahan tangisnya. Demikian pula halnya dengan diriku. Aku terus menangis, air mataku deras mengalir. Suasana dalam mobil betul-betul sangat mengharukan.
Sampai di rumah sakit…kepada orang-orang di sana, kami mengabarkan perihal kematian pemuda itu dan peristiwa menjelang kematiannya yang menakjubkan. Banyak orang yang terpengaruh dengan kisah kami, sehingga tak sedikit yang meneteskan air mata. Salah seorang dari mereka, demi mendengar kisahnya, segera menghampiri jenazah dan mencium keningnya. Semua orang yang hadir memutuskan untuk tidak beranjak sebelum mengetahui secara pasti kapan jenazah akan dishalatkan. Mereka ingin memberi penghormatan terakhir kepada jenazah, semua ingin ikut menyalatinya.
Salah seorang petugas rumah sakit menghubungi rumah almarhum*. Kami ikut mengantarkan jenazah hingga ke rumah keluarganya. Salah seorang saudaranya mengisahkan ketika kecelakaan sebetulnya almarhum hendak menjenguk neneknya di desa. Pekerjaan itu rutin ia lakukan setiap hari Senin. Di sana almarhum juga menyantuni para janda, anak yatim dan orang-orang miskin. Ketika terjadi kecelakaan, mobilnya penuh dengan beras, gula, buah-buahan dan barang-barang kebutuhan pokok lainnya. Ia juga tak lupa membawa buku-buku agama dan kaset-kaset pengajian. Semua itu untuk dibagi-bagikan kepada orang-orang yang ia santuni. Bahkan ia juga membawa permen untuk dibagi-bagikan kepada anak-anak kecil. Bila ada yang mengeluhkan padanya tentang kejenuhan dalam perjalanan, ia menjawab dengan halus. “Justru saya memanfaatkan waktu perjalananku dengan menghafal dan mengulang-ulang bacaan Al-Qur’an, juga dengan mendengarkan kaset-kaset pengajian, aku mengharap ridha Allah pada setiap langkah kaki yang aku ayunkan.” kata almarhum. Aku ikut menyalati jenazah dan mengantarnya sampai ke kuburan. Dalam liang lahat yang sempit, almarhum dikebumikan. Wajahnya dihadapkan ke kiblat. “Dengan nama Allah dan atas agama Rasulullah.” Pelan-pelan, kami menimbuninya dengan tanah...Mintalah kepada Allah keteguhan hati saudaramu, sesungguhnya dia akan ditanya...Almarhum menghadapi hari petamanya dari hari-hari akhirat...
Dan aku...sungguh seakan-akan sedang menghadapi hari pertamaku di dunia. Aku benar-benar bertaubat dari kebiasaan burukku. Mudah-mudahan Allah mengampuni dosa-dosaku di masa lalu dan meneguhkanku untuk tetap mentaatinya, memberiku kesudahan hidup yang baik (khusnul khatimah) serta menjadikan kuburanku dan kuburan kaum muslimin sebagai taman-taman Surga.
Amin...
Sumber: http://www.humairoh.inef.web.id/
Selengkapnya...
Menuntut ilmu agama dari sumbernya adalah sebuah kebutuhan yang semakin mendesak seiring dengan semakin jauhnya umat Islam dari ajaran agama mereka. Kerajaan Saudi Arabia yang dikenal dengan gerakan pemurnian ajaran Islam menjadi tujuan banyak pencari ilmu dari semua penjuru jagat. Keberadaan kota Makkah dan Madinah yang merupakan titik tolak dakwah Islam dan selalu identik dengan ulama juga ikut berperan dalam hal ini.
Universitas Islam Madinah (UIM) bisa menjadi salah satu pilihan bagi para pemuda yang haus akan ilmu agama yang murni, juga para orang tua yang memimpikan ada di antara keturunan mereka yang Allah angkat derajatnya dengan ilmu agama. Apalagi, ternyata UIM membuka pintu lebar-lebar bagi para pemuda Islam untuk meraih beasiswa.
SEKILAS TENTANG UNIVERSITAS ISLAM MADINAH
Universitas Islam Madinah (al-Jami'ah al-Islamiyyah bil Madinah al-Munawwarah) didirikan pada tanggal 25-3-1381 H (6-9-1961), yaitu pada masa pemerintahan Raja Su'ud bin Abdul Aziz Alu Su'ud.
Rektor pertamanya adalah Syaikh Muhammad bin Ibrahim (Mufti Kerajaan Saudi Arabia), kemudian Syaikh Abdul Aziz Bin Baz (Mufti Kerajaan Saudi Arabia), dan saat ini dipimpin oleh Prof. Dr. Muhammad bin Ali al-'Uqla.
Kurikulumnya digodok oleh para ulama terkemuka dunia Islam, dan saat ini memiliki lima fakultas, yaitu:
1. Fakultas Syariah.
2. Fakultas Dakwah dan Ushuluddin.
3. Fakultas Quran dan Dirasat Islamiyyah.
4. Fakultas Hadits dan Dirasat Islamiyyah.
5. Fakultas Bahasa Arab.
UIM juga membawahi tiga sekolah setingkat SMP dan tiga sekolah setingkat SMA. Menurut buletin Akhbarul Jami'ah, UIM merencanakan untuk merintis fakultas ilmu-ilmu umum dan membuka kampus khusus mahasiswi.
Universitas Islam Madinah merupakan hadiah dari pemerintah Kerajaan Saudi Arabia untuk para pemuda Islam di seluruh penjuru dunia. Hingga tahun 1429 H (2008 M), universitas ini telah meluluskan 20.385 sarjana S1 dari 147 negara, 74 %-nya dari luar Saudi, serta 968 master dan 621 doktor, 47 %-nya dari luar Saudi. Untuk Indonesia secara khusus, UIM telah menelurkan 828 sarjana S1, 19 master, dan 8 doktor.
BENTUK BEASISWA
Bentuk beasiswa yang ditawarkan adalah menyelesaikan program S1 tanpa dipungut biaya. Bagi yang belum siap bisa mengikuti program bahasa 1-2 tahun, dan bagi yang berminat, terbuka kesempatan untuk meneruskan hingga program S3. Disamping itu, ada banyak fasilitas yang diberikan kepada mahasiswa yang diterima, antara lain:
1. Kesempatan tinggal di tanah haram dan belajar kepada ulama Haramain.
2. Kesempatan menjalankan ibadah haji dan umrah.
3. Tiket keberangkatan dari negara asal sampai Madinah.
4. Tiket PP ke negara asal setiap liburan akhir tahun.
5. Mukafaah (tunjangan bulanan) yang cukup, sehingga bisa lepas dari tanggungan orang tua.
6. Badal kutub (tunjangan pembelian kitab) setiap tahun.
7. Badal imtiyaz (insentif untuk peraih predikat mumtaz/cum laude) setiap tahun.
8. Badal thiba'ah (tunjangan pencetakan tesis dan desertasi)
9. Asrama yang nyaman dan kondusif.
10. Pelayanan kesehatan di rumah sakit kampus.
11. Transportasi antar jemput dari kampus ke Masjid Nabawi setiap hari
PROSEDUR PENGAJUAN BEASISWA
Ada tiga cara yang bisa ditempuh untuk mengajukan permohonan beasiswa, yaitu:
1. Muqabalah (interview langsung).
Cara ini bisa dilakukan di dua tempat:
- Kampus Universitas Islam Madinah.
- Tempat penyelenggaraan daurah tahunan di Indonesia.
Sejak 2003, daurah tahunan ini tidak diselenggarakan lagi, dan insyaallah mulai tahun ini akan diadakan lagi. Informasi daurah di Indonesia tahun ini bisa diperoleh secara tidak resmi di: http://serambimadinah.com/ atau http://muslim.or.id/
2. Murasalah, yaitu dengan mengirim berkas yang diperlukan ke:
الجامعة الإسلامية بالمدينة المنورة، ص. ب. 170
المملكة العربية السعودية
atau:
Deanship of Admission and Registration
Islamic University of Madinah, PO Box 170, Kingdom of Saudi Arabia
3. Pendaftaran online, di:
http://admission.iu.edu.sa/, pilih Bahasa Indonesia
PERSYARATAN UMUM
1. Beragama Islam dan berkelakuan baik.
2. Komitmen mentaati aturan UIM.
3. Sehat jasmani.
4. Lulus ujian atau muqabalah yang dilakukan pihak UIM.
5. Memiliki ijazah dari sekolah negeri atau swasta yang mendapat akreditasi (mu'adalah) dari UIM. Berarti, ijazah dari sekolah negeri di Indonesia tidak perlu akreditasi.
6. Siap belajar sepenuhnya.
7. Memenuhi setiap persyaratan yang mungkin ditentukan UIM saat mengajukan permohonan beasiswa.
PERSYARATAN MASUK PROGRAM S1
1. Memiliki ijazah SMA atau sederajat.
2. Usia ijazah tidak lebih dari 5 tahun.
3. Tidak pernah drop out (DO) dari universitas lain karena sebab akademis atau hukuman.
4. Usia pemohon beasiswa tidak lebih dari 25 tahun.
5. Peminat Fakultas Quran harus memiliki hafalan 30 juz.
BERKAS YANG DIPERLUKAN
1. Ijazah.
2. Daftar nilai ijazah / rapor tahun terakhir.
3. Syahadah husn sirah wa suluk (surat keterangan berkelakuan baik), diutamakan dari sekolah asal. SKCK dari kepolisian juga bisa dipakai.
4. Akte kelahiran dari instansi terkait.
5. Surat keterangan sehat dari penyakit menular, dikeluarkan oleh instansi resmi.
6. 6 lembar pasfoto ukuran 4 x 6.
7. Tazkiyah (rekomendasi) dari dari 1 lembaga keislaman di negara asal, atau dari 2 tokoh agama yang dikenal, berisi keterangan komitmen menjalankan kewajiban agama dan berpegang kepada adab-adab Islam.
* Catatan: Saat pengajuan permohonan beasiswa, cukup dengan menyerahkan fotokopi berkas yang diperlukan. Diwajibkan menyertakan fotokopi paspor dan visa bagi yang datang langsung ke kampus UIM, dan diutamakan menyertakan fotokopi paspor bagi yang lain.
BEASISWA DI UNVERSITAS LAIN DI SAUDI ARABIA
Terbuka pula kesempatan mendapat beasiswa dari universitas-universitas berikut:
1. Universitas Ummul Qura di Makkah.
Program yang bisa diikuti adalah program S1 ilmu agama. Kesempatan meneruskan hingga jenjang S3 juga terbuka. Untuk informasi lebih lengkap, kunjungi: http://www.uqu.edu.sa/
2. Universitas Islam Imam Muhammad bin Su'ud di Riyadh (universitas Islam terbesar dan induk LIPIA Jakarta).
Program yang ditawarkan pasca sarjana ilmu agama. Untuk informasi lebih lengkap, kunjungi: http://www.imamu.edu.sa/
3. Universitas King Saud di Riyadh (universitas terbesar).
Anda bisa mengikuti program S1 dan pasca sarjana ilmu agama, serta pasca sarjana ilmu umum. Untuk informasi lebih lengkap, kunjungi: http://www.ksu.edu.sa/
4. Universitas King Fahd di Dahran.
Program yang ditawarkan adalah pasca sarjana ilmu umum. Untuk informasi lebih lengkap, kunjungi: http://www.kfupm.edu.sa/
Foto-foto Universitas Islam Madinah
Selengkapnya...
Langsung saja....
1. Jurusan Syari'ah
2. Jurusan Da'wah & Ushulud Diin
3. Jurusan Al Qur'an
4. Jurusan Al Hadits
5. Jurusan Bahasa Arab (khusus yang belum bisa berbahasa arab)
Selengkapnya...
Mantan jawara tinju dunia Mike Tyson memanfaatkan bulan Ramadhan kali ini di tanah Haram, Makkah al Mukarramah. Kehadiran “Si Leher Beton” di tanah suci ini memang baru pertama kalinya. Sebenarnya ia sudah berada di Saudi semenjak bulan Juli lalu untuk melakukan ibadah umrah.
Saat di Madinah, dilaporkan, Tyson terlihat khusyuk menjalankan salat dan ziarah ke makam Nabi Muhammad SAW.
Tampaknya, petinju legendaris ini tak ingin menyia-nyiakan ibadah umrahnya untuk lebih mendekatkan diri kepada ALLAH SWT. Tyson bahkan sempat menangis saat salat zuhur di samping makam Rasulullah.
"Saya menitikkan air mata ketika sadar bahwa saya berada di salah satu taman di surga," ujar Tyson seperti dikutip Saudi Gazette.
Meski umrah, Tyson tetap mendapatkan pengawalan khusus sehingga ia bisa menjalankan ibadah dengan tenang. Selain ke Madinah dan melaksanakan umrah di Masjidil Haram di Makkah, Tyson juga mengunjungi beberapa kota lainnya di Saudi.
Bulan lalu, ketika pertama datang di kota suci itu, Tyson langsung menuju Madinah untuk shalat di Masjid Nabawi. Selama di Madinah, ia bertemu dengan Dr. Muhammad Al-Uqala, Rektor Universitas Islam, yang menjelaskan kepadanya tentang fasilitas apa saja yang diberikan universitas kepada para mahasiswanya yang berasal dari seluruh dunia.
Dari Madinah, Tyson akan melanjutkan perjalanan ke Mekah untuk melaksanakan umrah. Ia juga akan mengunjungi Jeddah, Abha, dan Riyadh.
Perjalanan Tyson tersebut diatur oleh Canadian Dawa Association (CDA), yang biasa mengatur perjalanan para mualaf selebriti mengunjungi tempat-tempat bersejarah Islam di Arab Saudi. Shazad Muhammad, Presiden CDA, ikutserta menyambut kedatangan Tyson di Bandara Internasional Pangeran Muhammad, Madinah.
Pria bernama asli Michael Gerard Tyson lahir 30 Juni 1966 di New York City, Amerika Serikat, adalah seorang petinju profesional dan mantan juara kelas berat dunia. Kariernya yang sangat menjanjikan terhambat oleh berbagai kasus kriminal.
Pria yang dibesarkan di kawasan Bronx, New York City ini pernah dijuliki "Iron Mike" atau “Si Leher Beton”, merujuk pada postur tubuhnya yang kuat bagaikan besi. Ia berganti nama menjadi Malik Abdul Aziz setelah memeluk Islam. (hidayatullah)
Selengkapnya...
Kabar gembira! Nama-nama penerima beasiswa Universitas Islam Madinah tahun ini sudah diumumkan...
Kami mengucapkan selamat kepada para pencari ilmu yang telah diterima. Semoga menjadi kader ilmu dan dakwah yang tangguh, Aaaamiin
1. ADAM DAUD آدم داؤد
2. ABI MAYU ALHADID NADAFANI أبيمانيو الحديد نظافني
3. AHMAD BOUKANDI ABDGGANI FAUZUL أحمد بيقندي عبدالغاني فوز الوالد
4. AHMAD HUTBI أحمد خطبي الحاج محمد يانس
5. AHMAD RUYADI أحمد ريادي
6. AKHMAD FAHARSAN LUTHFI ABDULLAH أحمد فحرسان لطفي عبد الله
7. AHMAD FIRDAUS أحمد فردوس بن مدا زين الدين
8. AHMAD WILDAN أحمد ولدان
9. AHMAD YUSDI GOZALY أحمد يوسدي غزالي
10. IDHAM KHOLID أدهم خالد بن رافع الدين
11. ARBI FADHLI BIN NUR JASMI أربي فضلي بن نور جسمي
12. ARSUN A. BADRUN أرسون أ. بدرون
13. IRSYAD MUHAMMAD RAFI إرشاد محمد رافع
14. ARSYAD SHODIQ BA 'ABBDUH أرشد صادق بن صادق باعبده
15. IRWAN A'OK SUGIANTO إروان كادار صالحت
16. ERWANDI ROJALI MALIK أروندي بن رجال ملك
17. IFAN BIN ZULFIKAR إفان بن ذو الفقار
18. AMRAN AMIR أمران أمير
19. AMINUDIN JALIL أمين الدين جليل
20. AMIN MUJAHID أمين مجاهد بن الحاج هوربي
21. ANANG FATHUR RAHMAN أنانج فتح الرحمن
22. ANDRI HERMAWAN أندري هرماوان بن يونس
23. ANDI AZHAR FATAHUDDIN أندي أزهر فتح الدين أندي مقتزو
24. ANIQ MUHAMMAD MAKKI أنيق محمد مكي
25. AIDIL PUTRA ZULKARNAIN أيديل فوترا بن ذو القرنين
26. ERWIN PRAWIRODIHARJO. إيروين فراويروادحارجو
27. EKO YULIANTO إيكو يولييانتو بن موجييانتو
28. AYYUB BIN FARID أيوب بن فريد
29. AYYUB SUBANDI أيوب سوبندي
30. AHMAD BAIDHOWI احمد بيضاوي
31. AHMAD CHAIRUDIN BAMBANG احمد خير الدين بامبانج مارغونو
32. ISRUN ABDUL RAHANMAN اسرون عبد الرحمن
33. BILAL DAUD ROSYID بلال داود راشد
34. BUNAYYA FATHI ROSYADI بني فتحي رشادي بن توفيق هارتونو فوروو نوكروهو
35. BUDIMAN BIN SUHARSO بوديمان بن سوهارسو
36. JAFRUDDIN MAJID SAU جعفر الدين مجيد سو
37. HUSNUL MUJTABA حُسن المجتبى
38. HAKAM ABDURRAHMAN HIZAM حكم عبدالرحمن حزام
39. HAMLI DIO حملي ديو
40. KHIDHIR MANSYUR خضير منصور
41. HAIRUL UMAM خير الأمم إشعار القبول
42. DADY HAMZALAH KASIR دادي حنظلة كثير
43. DENI MUCHLASIN SUPRIATNA دني مخلصين بن نانا سوفرياتنا
44. DEVIA NTO ديفيا نتوا بن أسمان
45. DICKY MISWARDI ديكي مسواردي
46. ZULKIFLI IBRAHIM ذو الكفل إبراهيم
47. RAHMAT ZAINUDIN رحمة زين دين
48. RAHMAT NASAR رحمة نصار
49. RAHMAT HIDAYAT SYAMSURIZAL رحمت هدايت
50. RIZKI AHMAD BASWEDAN رزقي أحمد باسويدان
51. RIDWAN ARIFIN رضوان عارفين
52. RUSTAM IFIYANDI روستام إيفيندي
53. ROLY ABDUL رولي عبدول
54. RIZQO KAMIL IBRAHIM ريزقي كامل ابراهيم محمد بصير
55. RIKI KAPTAMTO ريكي كافتمطو
56. SETIYO DAHRI ساتيو بن دهري
57. SURYADI KAMIDIN ABIDIN سوريادي عابدبن
58. SYAFRUDIN BIN NUR شفر الدين بن نور
59. SHAFIQ MUHAMMAD AL-KHATIB شفيق محمد الخطيب
60. SHOLIHIN M. ANWAR صالحين محمد أنوار
61. SALAHUDIN صلاح الدين شهريال
63. ZIA UL- HARAMEIN ضياء الحرمين بن علي مصطفى يعقوب
64. DHIAUL HAQ ضياء الحق
65. ARIF RAHMAN NURUL AMIN عارف رحمن نور الأمين
66. ABDUL BASIT MUBARAK ANAS. عبد البسيط مبارك بن محمد أنس رشيد
67. ABDURRABBANI UTHMAN عبد الرباني عثمان
68. ABDUL RAHIM HAMJAH. عبد الرحيم حمزة بن الحاج حمزة
69. ABDULLAH ADANGTON عبد الله أدنجتون
70. ABDULLAH MUHAMMADY عبد الله محمدي بن كياهي الحاج محمد تيجاني جوهاري
71. ABDUL KARIM FAUZIA AZIZ عبدالكريم فوزي
72. ADI APRIANTO عدي أفريانتو
73. ADI AKBAR عدي اكبر
74. AZMI ZARKASYI عزمي زركشي بن عبدالله شكري
75. AQDI ROFIQ ASNAWI عقدي رفيق أسنوي بن الدكتور أندوس سوراندي
76. UMAR FAROUQ عمر فاروق
77. AMRAN MUHAMMAD YUNUS عمران محمد يونس
78. FAJAR HASIRAT فجار حاسرات
79. FAJAR USMAN DOMIRI فجر عثمان ضميري بن إيجانج هاديمان
80. FIDDIAN DINI فديان ديني
81. FIRMAN FIRDAUS فرمان فردوس
82. FARID NOVESA فريد نوفيس
83. FREDY TRI PUTRA فريدي تريبوترا
84. FADLI ROBBI فضل ربي أتشيف عبد الشكور
85. FAWWAZ AHMAD ZARKASYI فواز أحمد زركشي بن احمد هداية الله زركشي
86. FERRY HAMZAH NAWAWI فيري حمزة نووي
87. MAMAN JAYADI H. NAOFAL مامان جايادي بن الحاج نوفل
88. MUJAHID ANHAR مجاهد أنهر
89. MAHFUDH MUHAMMAD محفوظ محمد
90. MUHAMMAD ARSYAD BN ABDUL HAMID محمد أرشد
91. MUHAMMAD AZHARI AS. محمد أزهري أرجا سيواكوتاما بن جوكو ويبووو
92. MUHAMMAD IQBAL AKHIRUDDIN محمد إقبال بن آخر الدين
93. MUHAMMAD ULYN NUHA محمد أولي النهى بن محفوظ
94. MUHAMMAD TAMRIN محمد تمرين لأوتو
95. MUHAMMAD HAFIDZ AKBAR محمد حافظ أكبر
96. MUHAMMAD RIDLO BIN MASYHARI محمد رضا بن مشهاري
97. MUHAMMAD RIDWAN MONTEIRO محمد رضوان مونتايرو
98. MUHAMMAD REZA ADI NUGRAH محمد ريزا أدي نوكراها بن سافر
99. MUHAMMAD ZAEDAN Z. ALKAMPARY محمد زيدان بن زمزمي الكمباري
100. MUHAMMAD SAMLAWI محمد شملاوي
101. MUHAMMAD SHIDDIQ محمد صديق
102. MUHAMMAD ZIA UL HAAQ. محمد ضياء الحق
103. MUHAMMAD ADNAN محمد عدنان
104. MUHAMMAD ARIF RAHMAN محمد عريف رحمن هار
105. MUHAMMAD ALI HIZAM محمد على حزام
106. MUHAMMAD FAQIH IMADUDDIN محمد فقيه عماد الدين بن محمد جاتميكو
107. MUHAMMAD FIKRI AZIZ محمد فكري عزيز
108. MUHAMMAD MARDHATIUAH ALI YACUB محمد مرضات الله علي يعقوب
109. MUHAMMAD HARISYA BACHTIAR محمد هارشا باختيار بن الدكتور باختيار مورتالا
110. MUHAMMAD YUSUF محمد يوسف
111. MARZUKI UMAR مرزوقي عمر
112. MARWAN ABDUL LATIF مروان عبداللطيف
113. MUAMMAR KHADAFI معمر قذافي
114. MUSA BIN YAZID ATTAMIMI موسى بن يزيد التميمي
115. NASRUN QADIR نصرون قادر
116. NURLIAN TOMI نورليان تومي
117. HERMAN ELI هيرمان ايلي
Jumlah total 116, No. 62 terlewat, ana malas edit..
Sekali lagi selamat!!
Selengkapnya...
Oleh : Ustadz Ilham Jaya Abdul Rauf, Lc. MA
Salah satu diantara pemahaman mendasar bagi kita yang belajar mempelajari Islam adalah bahwa siapapun kita ketika berpegang teguh kepada risalah yang dibawa oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang mulia ini maka itu berarti ada garansi kemenangan dan kejayaan bagi kita dari Allah Subhanahu wa Ta’ala bukan hanya kebahagiaan di akhirat saja tapi ketinggian dan kemuliaan di dalam kehidupan dunia ini.
Itulah prolog dari ceramah ustadz Ilham Jaya Abdul Rauf, Lc. MA, selanjutnya beliau membahas karakter yang perlu untuk ditanamkan dalam generasi sekarang ini, di mana karakter tersebut adalah karakter yang dimiliki oleh Rasulullah serta para generasi pertama Islam namun jarang kita dengar ataupun jarang dibahas di forum-forum ataupun ceramah-ceramah.
Subhanallahu, waktu ustadz membawakan materi ini ana hadir di mesjid, toooooop......
hafidhzahullahu...
1. Karakter Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan Sahabat. (Kemandirian)
Download di sini
2. Karakter Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan Sahabat. (Semangat Berprestasi)
Download di sini
3. Karakter Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan Sahabat. (Inovatif)
Download di sini
Selengkapnya...